Sejarah perkembangan Islam di Eropa
Sejarah Perkembangan Islam Di Eropa
Islam mulai
masuk ke Eropa sudah dimulai dari berabad-abad yang lalu. Semua itu di awali
oleh penaklukan negara Andalusia pada tahun 756 M – 1492 M di Semenanjung
Iberia. Kemudian berlanjut melalui Sisilia serta penaklukan wilayah Balkan yang
dilakukan oleh kekhalifahan Utsmaniyyah. Kehadiran dan perkembangan Islam di
Eropa kemudian berlanjut dari imigrasi besar-besaran umat Islam yang berada di
negara-negara Islam menuju Eropa setelah selesai perang dunia kedua.
Proses Penaklukan
Umat muslim
mulai memasuki benua Eropa sejak adanya permintaan bantuan kepada Musa bin
Nushair yang waktu itu menjabat Gubernur Afrika Utara oleh seorang bansawan
Gothia Barat bernama Graf Yulian yang sedang berkuasa di Geuta Afrika Utara.
Waktu itu dia meminta bantuan agar Gubernur bisa membantu keluarga “Witiza”
yang sedang menghadapi konflik dengan tentara roderik yang waktu
itu memberontak merebut singgasana keluarga “Witiza” pada tahun 710 M.
Singkat
cerita, permintaan itu disampaikan oleh Musa kepada khalifah Walid bin Abdul
Malik di Damaskus. Diluar dugaan permintaan itu dengan catatan agar Musa
berhati-hati.
Sebagai antisipasi dan penjagaan, maka dikirimlah 200 orang
pasukan yang dipimpin oleh Tharif bin Malik. Pasukan ini mendarat di Tarifa.
Setelah diselidiki, Tharif bin Malik akhirnya meyakinkan Musa akan kesungguhan
Graf yulian yang memang benar-benar meminta bantuan. Musa pun menyampaikan
kepada Khalifah Walid bin Walid, setelah berunding dikirimlah pasukan pilihan
yang dipimpin Thariq bin Ziyad seorang panglima besar yang gagah dan sangat
berani, pasukan ini dikirim melalui kota Tanger yang menyebrangi serat
Giblatar.
Pada tahun
91 H atau 710 M, pasukan Thariq bin Ziyad mendarat di Spanyol tepat disaat
kekuatan dan konsentrasi pasukan Roderik sedang bergerak menuju wilayah Spanyol
utara, hal ini dilakukan guna menghindari pemberontakan. Namun satu hal yang
menarik dari kepemimpinan Thariq bin Ziyad ini, ketika semua kapal telah
mendarat, dia memerintahkan kepada anak bawahnya untuk membakar semua kapal
yang ada, hal ini dilakukan agar semua pasukannya berjuang dengan
sungguh-sungguh, mengeluarkan segenap kemampuan yang dimiliki, dan tak ada lagi
dalam pikiran pasukannya untuk mundur atau pulang kecuali sudah menang.
Strategi nekad yang dilakukan oleh Thariq bin Ziyad ini terkenal hingga
sekarang.
Srategi yang
dilakukan Thariq bin Ziyad ternyata memberikan efek yang sangat besar dan bisa
membakar semangat para pasukannya, akhirnya dengan perjuangan yang tak pantang
menyerah mereka bisa menaklukkan benteng lawan walau pada saat itu jumlah musuh
jauh lebih banyak dari pada pasukan kaum muslimin. Pada suatu pertempuran di
kota Xeres, tentara Rodherik banyak yang tewas, hal ini berarti semakin
memudahkan langkah pasukan kaum muslimin untuk menaklukkan kota-kota
selanjutnya. Akhirnya kota demi kota bisa direbut, sebut saja seperti kota
Malaga, Cordova dan Toledo yang menjadi ibukota Gothia Barat.
Kabar
keberhasilan Thariq bin Ziyad ini berhembus ke telinga Musa bin Nushair yang
akhirnya ingin turut menyusulnya ke Spanyol dengan turut membawa pasukan
sebanyak 10.00 orang. Di kota Toledo keduanya bertemu dan sempat terjadi
persilisihan, namun itu tidak terjadi lama karena bisa didamaikan oleh
khalifah. Setelah damai, keduanya bahu membahu melanjutkan perjuangan untuk
menaklukkan kota-kota berikutnya seperti Saragosa, Casytylia, Arogan
dan Barcelona hingga pegunungan Pyrenia.
Hampir
seluruh Andalusia kecuali wilayah Glacia sudah berada dalam genggaman kaum
muslimin hanya dalam kurun waktu 7 tahun. Pada masa pemerintahan Bani Umayah di
Damaskus, Andalusia dipimpin oleh seorang gubernur dan diantara yang memimpin
waktu itu adalah Abdul Aziz, yang tak lain adalah putra Musa sendiri. Saat Bani
Umayyah runtuh yang ditandai oleh berdirinya daulah Bani Abbasiyah di Baghdad
yang dipimpin oleh Abdul Abbas As-safaf, semua keturunan Bani Umayyah dibunuh
semua. Namun ada salah seorang keturunan Bani Umayah bernama Abdur Rahman yang
berhasil meloloskan diri dan kabur menuju spanyol. Di sana dia membangun
kerajaan Bani Umayah kembali dan mampu bertahan cukup lama dari 193 H – 458 H
atau 756-1065 M.
Faktor Pendukung Keberhasilan Penaklukan Eropa
Jika kita
lihat dari perjalanannya, penaklukan demi penaklukan yang terjadi di Eropa
seperti yang terjadi di Prancis Tengah dan Italia oleh kaum muslimin begitu
serasa di mudahkan. Hal ini bisa terjadi karena adanya dukungan baik dari
faktor internal maupun eksternal.
Faktor Internal
Faktor
internal yang turut mendukung keberhasilan penaklukan Eropa salah satunya
karena para penguasa, pemimpin sampai prajuritnya yang begitu kompak. Pasda
saat itu para pemimpin diisi oleh sosok-sosok yang kuat, tegas, percaya diri
serta bertanggung jawan. Di sisi lain para prajuritnya pun ikut terbawa sikap
pemimpinnya hingga melahirkan prajurit-prajurit yang hebat pula. Mereka pun
berani dan sabar dalam menghadapi setiap persoalan yang dihadapi. Dan yang tak
kalah pentingnya dari itu semua adalah ajaran umat islam yang sering
ditunjukkan oleh para pemimpin dan pasukan Islam. Dalam penaklukan mereka
mengajarkan arti persaudaraan, toleransi serta tolong menolong. Sikap-sikap
itulah yang membuat mereka disambut hangat oleh para penduduk Spanyol pada
waktu itu.
Faktor Eksternal
Sedangkan
faktor eksternalnya adalah kondisi di Spanyol sendiri pada waktu itu yang memprihatinkan
baik kondisi sosial, ekonomi atau politiknya. Secara politik, wilayah spanyol
sangat terkoyak-koyak menjadi beberapa negara kecil dan semua rakyatnya dibagi
dalam sistem kasta-kasta yang tentu itu semua sangat membuar rakyat tersiksa
dan melarat. Ditambah penguasa yang ada seperti Gothic sangat kejam dan tidak
bersikap toleran kepada agama yang di anut para rakyatnya. Hal inilah yang
membuat para kaum yang tertindas menantikan pembebasan, dan pada akhirnya yang
berhasil membebaskan mereka adalah kaum muslimin.
Peradaban Islam Masuk ke Eropa dengan 5 Cara Ini
1. Melalui Andalusia (Spanyol)
Ketika kaum
muslimin berhasil menaklukkan Spanyol dan Sisilia selama 8 abad, ternyata
itu sangat memberikan pengaruh kebudayaan Islam di Eropa. Oleh sebab itu,
peradaban Islam akhirnya menyebar di tempat yang berbeda-beda seperti di
Granada, Cordova, Toledo dan Sevilla. Pada waktu itu penduduk asli
Andalusia kebanyakan menganut ajaran masehi, namun ketika peradaban
arab mulai masuk akhirnya menjadi terpecah belah. Bahkan mereka mengganti
bahasa umum yang sering digunakan menjadi bahasa arab. Penduduk yang mulai
mengenal peradaban arab sering mengenal istilah Mozabarabes yang jika dalam
bahasa arab itu biasa disebut musta’rib. Oleh sebab itu pula, banyak pendeta nasrani
menerjemahkan Injil ke dalam bahasa arab.
2. Melalui Sisilia (Daerah otonomi Italia)
Menurut
sejarah yang ada, Sisilia pernah menjadi salah satu bagian dari wilayah
peradaban Islam.Wilayah ini menjadi salah satu pintu penghubung utama dunia
Islam dengan Eropa karena letaknya yang berdekatan dengan Tunisia di Afrika
Utara. Saat berada di bawah kekuasaan Islam, Sisilia berkembang begitu pesat
dan berubah menjadi pusat peradaban dan perniagaan.
3. Melalui Albania (Wilayah Balkan)
Salah satu
posisi faktor utama dan yang membuka peluang pengenalan rakyat Balkan kepada
Islam adalah posisi geografis Balkan yang strategis. Secara keseluruhan,
perkenalan mereka terhadap Islam melalui jalur Albania.
4. Melalui kedatangan orang-orang Salib di Timur Islam
Invasi atas
Sisilia dan Spanyol memberi arti bahwa di daerah pinggiran Kristen Latin kelak
suatu saat Islam akan hadir.
5. Pertukaran perdagangan antara barat dan timur melalui
Mesir
Pengaruh Peradaban Islam di Eropa
1.
Orang-orang yahudi yang dulu menderita dan terhina dibawah kekuasaan Ghatia
kini dibawah pemerintahan Islam dilindungi dan diperbolehkan bergerak
disektor perdagangan.
2. Ketika
dibawah kekuasaan Bangsa Arab, mereka yang selama ini hidup tertekan kini
diperlakukan dengan baik. Sehingga pada masa pemerintahan Islam tiba, mereka
memperoleh dan menikmati hak-haknya sebagai warga negara sipil secara utuh.
Disisi lain, bangsa arab bisa memperkokoh perdamaian dan stabilitas antar etnis
dan suku yang saling berbeda. Oleh karena itu, bangsa Spanyol patuh terhadap
pemerintahan Islam mendapatkan sikap toleran seperti apa yang diharapkan.
3. Saat abad
12 Masehi, pengaruh ilmu pengetahuan dan peradaban islam di Eropa sangat
berkembang pesat yang menimbulkan gerakan kebangkitan kembali pusaka Yunani di
Eropa pada abad ke 14 M. Perkembangan pemikiran Yunani di Eropa ini berkat
melalui terjemahan tulisan arab yang dipelajari kemudian diterjemahkan kembali
dalam bahasa latin.
Bukti Peradaban Islam di Eropa
1.
Ditemukannya berbagai buku terje mahan dari bahasa arab ke Ibrani, Latin dan
Thalia. Pada masa Eropa awal, buku-buku itu memenuhi
perpustakaan-perpustakaan yang ada. buku-buku yang terkenal pada waktu itu
adalah karangan Ibnu Sina dan Ar-razi yang diantaranya karangan buku tentang
ilmu filsafat dan ilmu kedokteran.
2. Adanya
kata yang berasal dari bahasa arab yang masih digunakan oleh bangsa Eropa
sampai sekarang. Kalimat-kalimat ini bisa ditemukan dalam bahasa Italia,
Portugis, Spanyol dan masih banyak yang lainnya.
Perkembangan Islam di Berbagai Negara di Eropa
1. Pada
tahun 1975 di Spanyol sekelompok pemuda masuk Islam, disana mereka membangun
peradaban muslim di kota Cordova. Selanjutnya pada tahun 1978 setelah memohon
izin pada pemerintah Cordova, mereka akhirnya bisa melaksanakan Shalat Idul
Fitri di Kathedral. Bahkan pada saat itu, walikota Tulio Angulia
memberikan kebijakan tentang tolerasni antar umat beragama. Hal yang dia
lakukan salah satunya menawarkan kepada umat Islam menggunakan taman kota untuk
shalat berjamaah dan Idul Adha, tak lupa diapun memberikan tenda besar
agar umat Islam bisa semakin khusyuk dan nyaman ketika shalat. Terdapat pula
sekolah yang dikelola oleh Dr. Umar Faruq Abdullah yang mengajar ilmu Al-quran,
bahasa arab, hadist, fiqih, tafsir dan masih banyak yang lainnya.
2. Di negara
Belgia, berdiri sebuah gedung Islamic Center sebagai pusat kegiatan dakwah
islam. Pada tahun 1980 diselenggarakan Mukhtamar Islam di Eropa tepatnya di
kota Brussel. Pada waktu itu umat Islam yang berada di Belgia mencapai 150.000
orang.
3. Pada awal
abad 15 H di Austria, tepatnya pada tahun 1979 di kota Wina, dibangun sebuah
gedung Islamic Center yang memiliki kapasitas 30.000 orang. Di gedung ini
terdapat berbagai fasilitas seperti perpustakaan, perumahan, madrasah, serta
masjid jami’. Di sana pun agama Islam menjadi agama yang kedua di akui setelah
agama Kristen.
4. Telah
dibangun sebuah masjid yang megah di kota Almeo, Belanda. Di kota ini juga
terbentuk fererasi organisasi Islam yang dipimpin warga asli belanda yang
bernama Abdul Wahib Van Bomel. Abdul wahib memperjuangkan agar semua buruh yang
beragama Islam bisa diberi kesempatan keleluasaan waktu untuk menjalankan
shalat lima waktu. Di kota Redderect pada tanggal 14 oktober 1983, telah
dibangun sebuah masjid yang memiliki kapasitas 500 orang yang dilengkapi
berbagai fasilitas, diantaranya tempat wudhu, ruang tamu, ruang diskusi dan
masih banyak yang lainnya. Pertumbuhan umat Islam di negara ini juga sangat
pesat dan dari tahun ke tahun terus meningkat. Yang awalnya hanya ratusan orang
kini bertambah menjadi ratusan ribu orang.
5. Sudah
menjadi rahasia umum, Roma merupakan pusat peradaban umat Khatolik. Di sini
banyak berdiri yang jumlahnya mencapai hampir 900-an, baik itu gereaja milik
Khatolik, Orthodox, Protestan, Snayoge ataupun Yunani. Memang perkembangan
Islam di wilayah ini tidak seperti wilayah Eropa lainnya yang tumbuh begitu
pesat. Meskipun begitu, pada tahun 1984 umat islam berhasil meletakkan batu
pertama untuk pembangunan masjid di Taman Most Antene di Pariali. Masjid ini
sendiri diresmikan pada tahun 1995.
6. Di
negara Inggris, perkembangan umat Islam cukup bagus. Hal ini terjadi karena
adanya dukungan dan faktor kepindahan Universitas Islam Toledo dari Spanyol
menuju Inggris. Sejak saat itu perkembangan Islam di sini mulai menyebar dan
mulai bisa diterima oleh penduduk asli. Ada salah satu tokoh yang sangat
berjasa dalam penyebaran agama Islam, yakni Mozarebes. Adapaun penyebaran paham
dan pengembangan Islam itu dilakukan setiap hari Sabtu dan Minggu, baik kepada
anak-anak maupun orang dewasa. Pasca perang dunia kedua, terjadi arus
imigrasi kaum muslimin menuju Eropa tak terkecuali Inggris. Hal ini semakin
meningkatkan pertumbuhan umat Islam di negara ini.
7. Perkembangan
umat Islam di Jerman terbilang sangat cepat, sehingga dalam sebuah
penelitian sekitar 40% penduduk Jerman yang dibawah 18 tahun sudah memeluk
agama Islam. Kekuatan Islam di sini sangat kuat karena menyatukan berbagai
kelompok yang ada dan bisa menambah percaya diri umat Islam di sini k
menyebarkan ajaran Islam lebih luas lagi.
Kesimpulan
Secara garis
besar, masuknya umat Islam ke Eropa berkat Invasi Turki ke wilayah Eropa
yang melalui Sisilia, Spanyol dan penaklukan Balkan. Namun tetap yang
paling memberi andil besar adalah penaklukan negeri Andalusia atau yang sering
kita sebut Spanyol mengingat kaum muslimin pernah menguasai bangsa ini lebih
dari 7 abad. Di Spanyol juga menjadi tempat peradaban umat
Islam Eropa baik dalam hubungan ekomomi, sosial, politik atau peradaban
antar negara. Bisa disimpulkan perkembangan Islam di Eropa hingga bisa
berkembang pesat seperti saat ini berkat khazanah ilmu pengetahuan Islam yang
berkembang pada periode klasik.
Sering-seringlah
mempelajari ilmu Islam secara mendalam, karena itu akan membuat hati terhindar dari kegelisahan.
0 komentar: