Tujuan Pendidikan
DASAR DAN TUJUAN PENDIDIKAN
MAKALAH
Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ilmu Pendidikan
Dosen Pengampu: Muhtarom, M.Pd.
Kelas : PAI-B ELK
Nama Kelompok :
1. M. Abdul Manan (1510120076)
2. Khoerul Mu’arif (1510120051)
3. Norma Setiyo Wati (1510120064)
SEKOLAH
TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS
JURUSAN
TARBIYAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
TAHUN
AKADEMIK 2015/2016
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Ilmu
pendidikan lebih menitikberatkan kepada pemikiran permenungan tentang
pendidikan. Pemikiran bagaimana sebaiknya sistem pendidikan, tujuan pendidikan
materi pendidikan, sarana dan prasarana pendidikan, cara penilaian, cara
penerimaan siswa, guru yang bagaimana, jadi pada intinya ilmu pendidikan lebih
menitikberatkan pada teori.
Sedangkan
pendidikan lebih menekankan dalam hal praktek, yaitu menyangkut kegiatan
belajar mengajar. Tetapi keduanya ini tidak dapat dipisahkan secara jelas.
Keduanya harus dilaksanakan secara berdampingan, saling memperkuat peningkatan
mutu dan tujuan pendidikan.
Masalah
dasar dan tujuan pendidikan adalah merupakan suatu masalah yang sangat
fondamentil dalam pelaksanaan pendidikan. Sebab dari dasar pendidikan itu akan
menentukan corak dan isi pendidikan. Dan dari tujuan pendidikan akan menentukan
ke arah mana anak didik itu dibawa.
Masalah
pendidikan adalah merupakan masalah yang sangat penting dalam kehidupan. Bukan
saja sangat penting, bahkan masalah pendidikan itu sama sekali tidak dapat
dipisahkan dari kehidupan. Baik dalam kehidupan keluarga, maupun dalam
kehidupan bangsa dan negara. Maju mundurnya suatu bangsa sebagian besar
ditentukan oleh maju mundurnya pendidikan di negara itu.
Mengingat
sangat pentingnya pendidikan itu bagi kehidupan bangsa dan negara, maka hampir
seluruh negara di dunia ini menangani secara langsung masalah-masalah yang
berhubungan dengan pendidikan. Dalam hal ini, masing-masing negara itu
menentukan sendiri dasar dan tujuan pendidikan di negaranya. Masing-masing
bangsa mempunyai pandangan hidup sendiri-sendiri, yang berbeda satu dengan yang
lain.
Oleh karena itu,
dalam makalah ini penulis akan mengupas lebih dalam tentang dasar dan tujuan
pendidikan. Selanjutnya, penulis akan memaparkan dalam permasalahan itu dalam
rumusan masalah.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang diatas, terdapat beberapa permasalahan yang perlu dibahas,
yaitu:
1.Bagaimana dasar dan tujuan pendidikan
secara umum?
2.Bagaimana dasar dan tujuan pendidikan
dalam Islam?
3.Bagaimana dasar dan tujuan seumur
pendidikan seumur hidup?
C. Tujuan Penulisan
1.
Untuk mengetahui dasar dan tujuan pendidikan
secara umum.
2.
Untuk mengetahui dasar dan tujuan pendidikan dalam
Islam.
3.
Untuk mengetahui dasar dan tujuan pendidikan
seumur hidup.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Dasar dan Tujuan Pendidikan Secara Umum
Dasar adalah
sesuatu yang dipakai sebagai landasan untuk berpijak, dan dari sanalah segala
aktivitas yang berdiri diatasnya (termasuk aktivitas pendidikan) akan dijiwai
atau diwarnainya. Dasar pendidikan adalah pondasi atau landasan yang kokoh bagi
setiap masyarakat untuk dapat melakukan perubahan sikap dan tata laku dengan
cara berlatih dan belajar dan tidak terbatas pada lingkungan sekolah, sehingga
meskipun sudah selesai sekolah akan tetap belajar apa-apa yang tidak ditemui di
sekolah. Dasar-dasar pendidikan sangat penting untuk mengembangkan pendidikan
yang bermartabat bagi pribadi, keluarga, masyarakat, bangsa dan negara.
Tujuan
adalah sesuatu yang akan diraih dengan melakukan aktivitas tersebut atau
sasaran yang hendak dicapai sekaligus merupakan pedoman yang memberi arah
aktivitas yang dilakukan. Tujuan merupakan komponen penting dan sangat
menentukan bahkan merupakan esensi dari pendidikan. Tujuan pendidikan memiliki
berbagai tingkatan, mulai dari tujuan umum, tujuan khusus, tujuan tidak
lengkap, tujuan sementara, tujuan intermediat dan tujuan insidental.
Berbagai dasar dan tujuan
pendidikan dapat dipaparkan sebagai berikut.
1.
Dasar dan tujuan pribadi pendidik
Tiap orang
pada umumnya memiliki tujuan agar dalam hidupnya memperoleh kebahagiaan. Tetapi
kebahagiaan itu relatif, tergantung dari pandangan hidup masing- masing orang.
Berdasarkan “kepribadian” ini, maka dasar dan tujuan pendidikan tersebut dapat
dipaparkan sebagai berikut:
Dasar : “Nilai- nilai hidup (ekonomi, aestetis, intelek, sosial,
politik, dan agama)”.
Tujuan : “Agar anak didik dapat mewujudkan/
menikmati nilai- nilai hidup tersebut: memiliki kekayaan harta, menghayati
keindahan dan keseniannya, memiliki pengetahuan luas, berwatak sosial, berperan
dalam bidang kekuasaan, dan bertakwa kepada Tuhan Yang maha Esa”.
2. Dasar dan tujuan pendidikan “UMUM”
Disamping
perbedaan- perbedaannya, manusia ternyata masih memiliki persamaan- persamaan
dasar dan tujuan yang bersifat umum. Berdasarkan hakiki dan tugas manusia di
dunia ini di dapatlah diketemukan suatu dasar dan tujuan pendidikan, yang pada
umumnya dapat diterima oleh semua orang, bahkan semua bangsa.
a.
Dasar : Manusia adalah ciptaan Tuhan.
Tujuan :
Memuji nama Tuhan, melaksanakan tugas daripada-Nya.
b. Dasar : Manusia adalah insan yang memiliki
kedudukan dan tugas yang sama.
Tujuan : Melakukan tugas kemanusiaan,
membangun kebahagiaan umat manusia.
c. Dasar : Manusia hidup mengelompok menurut
bangsa dan negara.
Tujuan : Membentuk warga
negara yang baik, bertanggung jawab, menciptakan masyarakat adil dan makmur.
d. Dasar : Manusia hidup bermasyarakat.
Tujuan : Menjadi anggota
masyarakat yang baik.
e. Dasar : Manusia adalah makhluk moral.
Tujuan : Hidup sehat baik jasmani maupun
rohaninya.
Dari hal
kelima diatas, dapat disimpulkan bahwa tujuan umum pendidikan yang sesuai
dengan hakiki dan tugas manusia ialah mampu melaksanakan tugas dari Tuhan
sebaik- baiknya, mampu melaksanakan tugas kemanusiaan, mampu melaksanakan tugas
kewarganegaraan, mampu meaksanakan tugas kemasyarakatan, dan mampu melaksanakan
tugas pribadi sebaik- baiknya.
Pendidikan
bertujuan mencetak anak didik yang beriman. Wujud tujuan itu adalah akhlak anak
didik yang mengacu pada kurikulum yang diterapkan dalam pendidikan yang
dilaksanakan di berbagai lembaga, baik lembaga pendidikan formal maupun non
formal. Al- Jammali (1967) menyatakan bahwa tujuan pendidikan adalah sebagai
berikut:
1.
Menunjukkan kepada manusia akan posisinya di
antara makhluk yang lain, dan tentang tanggung jawabnya sebagai individu.
2.
Menjelaskan kepada manusia tentang hubungan dan
tanggung dirinya sebagai bagian dari sistem sosial masyarakat.
3.
Memperkenalkan manusia terhadap alam semesta agar
dapat memahami hikmah penciptaannya, dan agar dapat mengambil manfaat darinya.
4.
Memperkenalkan manusia akan Sang Pencipta alam
semesta ini.
Kartini
Kartono (1982) menyatakan beberapa pendapat mengenai tujuan pendidikan, yaitu
sebagai berikut.
1.
Plato mengatakan bahwa tujuan pendidikan adalah
mewujudkan manusia sebagai warga negara yang baik, yang menyadari kewajiban
morilnya terhadap bangsa dan negara, dan bertingkah laku menurut akhlak dan
moralitas yang tinggi.
2.
Kohnstamm berpendapat bahwa tujuan pendidikan
adalah membantu seseorang dalam upaya memanusiakan dirinya sendiri untuk
mencapai ketentraman batin yang paling dalam, tanpa mengganggu dan membebani
orang lain.
3.
Jonas Cohn mengatakan bahwa tujuan pendidikan
adalah membantu anak didik menjadi manusia yang mandiri dan dapat bergaul dalam
masyarakat dengan sikap berbudaya yang manusiawi.
4.
Paul Haberlin menyatakan bahwa tujuan pendidikan
adalah mengembangkan kemampuan alamiah anak didik sehingga mampu melaksanakan
tugas dan kewajibannya, dapat menyelesaikan permasalahan hidup yang
dihadapinya.
5.
Emile Bosshart menyatakan bahwa tujuan pendidikan
adalah mewujudkan manusia yang menyadari dirinya sendiri, selalu instropeksi,
memiliki kemampuan mengembangkan potensi insaninya sendiri.
6.
Brubacher menyatakan bahwa tujuan pendidikan
adalah melakukan proses pengembangan potensi manusia ke arah yang lebih
rasional.
Indikator
tercapainya tujuan pendidikan dibagi menjadi tiga tujuan mendasar, yaitu
sebagai berikut.
1.
Anak didik yang cerdas. Ciri- cirinya adalah
memilki tingkat kecerdasan intelektualitas yang tingga sehingga mampu
menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh dirinya sendiri ataupun membantu
menyelesaikan masalah orang lain yang membutuhkannya.
2.
Anak didik yang memiliki kesabaran atau kesalehan
emosional sehingga tercermin dalam kedewasaan menghadapi masalah dalam
kehidupannya.
3.
Anak didik yang memiliki kesalehan spiritual,
yaitu menjalankan perintah dalam ajaran agama, taat hukum, dan mengembangkan
pemikiran yang positif bagi pembangunan bangsa dan negara.
B.
Dasar dan Tujuan Pendidikan dalam Islam
Dasar adalah
landasan tempat berpijak atau tegaknya sesuatu agar sesuatu tersebut tegak
kokoh berdiri. Dasar pendidikan Islam adalah pondasi yang menjadi landasan atau
asas agar pendidikan Islam dapat tegak berdiri tegak tidak mudah roboh karena
tiupan angin kencang berupa ideologi yang muncul baik sekarang maupun yang akan
datang.
Menurut
Imam Al-Ghazali, tujuan pendidikan yaitu pembentukan insan yang sempurna baik di dunia maupun di
akhirat. Menurut Imam Al-Ghazali manusia dapat mencapai kesempurnaan apabila mau berusaha mencari ilmu dan selanjutnya mengamalkan fadilah ilmu pengetahuan yang dipelajarinya. Fadilah ini selanjutnya dapat membawanya
untuk dekat kepada Allah dan akhirnya membahagiakannya hidup di dunia dan
akhirat.
Menurut Drs.
Burlian Somad mengatakan bahwa tujuan pendidikan islam itu ialah membentuk
individu menjadi bercorak diri berderajat tertinggi menurut ukuran Allah. Lebih
lanjut beliau menyatakan tujuan pendidikan islam itu harus sama dan sebangun
dengan tujuan hidup manusia. Sesuai dengan firman Allah dalam QS. Az-Zariyat:56
yang artinya:
“Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.”
Ada beberapa hadis Rasulullah SAW yang menunjukkan tentang suatu tujuan pendidikan, antara lain:
حدثنا محمود
بن غيلان، اخبرنا ابو اسامة، عن الا عمش عن ابي صالح، عن ابي هريرة قال: قال رسول
الله صلى الله عليه وسلم : مَنْ سَلَكَ طَرِيْقًا يَلْتَمِسْ فِيْهِ عِلْمًا
سَهَّلَ اللهُ لَهُ طَرِيْقًا اِلَى الْجَنَّةِ.
Artinya:
“Kami diberi berita oleh
Mahmud bin Ghailan, kami diberi berita oleh Abu Usamah dari A’masydari Abi
Shalih, dari Abu Hurairah, beliau bersabda :Rasulullah SAW bersabda :
Barangsiapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu maka Allah akan memudahkan
jalan baginya ke surga.”
انما بعثت
لاتمم مكارم الاخلاق(رواهاحمد وبيهقي)
Artinya:
“Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak.”(H.R. Ahmad dan Baihaqi)
اكرموا اولادكم واحسنوادابهم (رواه ابن ماجة عن انس)
Artinya:
“Muliakanlah anak- anakmu dan baguskanlah budi pekertinya.” (H.R. Ibnu Majah dari Sahabat Anas)
Tujuan pendidikan Islam secara umum yaitu:
1. Membantu pembentukan akhlak yang mulia. Kaum muslim telah setuju bahwa pendidikan akhlak adalah jiwa pendidikan islam, dan bahwa mencapai akhlak yang sempurna adalah tujuan pendidikan yang sebenarnya.
2. Persiapan untuk kehidupan dunia dan kehidupan di akhirat.
3. Persiapan untuk mencari rizki dan pemeliharaan segi- segi kemanfaatan. Pendidikan islam tidaklah semuanya bersifat agama, akhlak atau
spiritual semata-mata, tetapi menaruh perhatian pada segi kemanfaatan pada tujuan-tujuan kurikulum dan aktivitasnya. Islam
memandang manusia sempurna tidak akan tercapai kecuali memadukan antara ilmu pengetahuan dan agama, atau mempunyai kepedulian pada aspek spiritual,
akhlak dan segi- segi kemanfaatan.
4. Menumbuhkan ruh ilmiah pada anak didik dan memuaskan keinginan arti untuk mengetahui dan memungkinkan ia mengkajiilmu.
5. Menyiapkan anak didik dari segi professional, teknis dan perusahaan supaya ia dapat menguasai profesi tertentu dan teknis tertentu
agar dapat mencari rizki. Dengan demikian anak didik diharapkan dapat hidup dengan muliadisamping memelihara segi kerohanian dan keagamaan.
Pada dasarnya,
ada dua tujuan pokok pendidikan islam, yaitu untuk mencapai kesempurnaan manusia dalam mendekatkan diri kepada Tuhan dan sekaligus untuk mencapai kesempurnaan hidup dan penghidupannya guna mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.
Menurut
Abdur Rahman Saleh Abdullah dalam bukunya Educational Theory, a Qur’anic
Outlook (terjemah Arifin HM, 1991:138-153), menyatakan tujuan pendidikan islam
dapat diklasifikasikan menjadi 4 dimensi berikut:
a. Tujuan pendidikan jasmani (al- ahdaf al- jismiyyah)
Mempersiapkan diri manusia sebagai pengemban tugas
khalifah di bumi melalui ketrampilan- ketrampilan fisik. Hal ini sesuai dengan
firman Allah dalam QS. Al-Baqarah : 247
Artinya:
“Nabi mereka mengatakan kepada mereka:
"Sesungguhnya Allah telah mengangkat Thalut menjadi rajamu." mereka
menjawab: "Bagaimana Thalut memerintah Kami, Padahal Kami lebih berhak
mengendalikan pemerintahan daripadanya, sedang diapun tidak diberi kekayaan
yang cukup banyak?" Nabi (mereka) berkata: "Sesungguhnya Allah telah
memilih rajamu dan menganugerahinya ilmu yang Luas dan tubuh yang
perkasa." Allah memberikan pemerintahan kepada siapa yang dikehendaki-Nya.
dan Allah Maha Luas pemberian-Nya lagi Maha mengetahui.”
b. Tujuan pendidikan Ruhani (al- ahdafar-
ruhaniyyah)
Meningkatkan jiwa dan kesetiaan yang hanya kepada Allah
semata dan melaksanakan moralitas islami. Hal ini sesuai dengan firman Allah
dalam QS. Ali Imran : 19
Artinya:
“Sesungguhnya
agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam.tiada berselisih orang-orang
yang telah diberi Al Kitab kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka,
karena kedengkian (yang ada) di antara mereka. Barangsiapa yang kafir
terhadap ayat-ayat Allah Maka Sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya.”
c. Tujuan pendidikan akal (al- ahdaf al-
aqliyyah)
Pengarahan intelegensi untuk menemukan kebenaran dan
sebab-sebabnya dengan telaah tanda-tanda kekusaan Allah dan menemukan
pesan-pesan ayat-ayat-Nya yang berimplikasi pada peningkatan iman kepada sang
Pencipta.
d. Tujuan pendidikan social (al- ahdaf al-
ijtima’iyyah)
Tujuan pendidikan sosial adalah pembentukan kepribadian
yang utuh, yang menjadi bagian dari komunitas sosial. Identitas individu
tercermin sebagai “an-nas” yang hidup pada masyarakan yang majemuk.
Perumusan
tujuan pendidikan islam harus berorientasi pada hakikat pendidikan yang
meliputi beberapa aspeknya, misalnya pertama tentang tujuan dan tugas
hidup manusia. Manusia hidup bukan karena kebetulan dan sia-sia. Ia diciptakan
dengan membawa tujuan dan tugas hidup tertentu. Hal ini dijelaskan dalam QS.
Ali Imran :191
Artinya :
“(yaitu)
orang- orang yang mengingat Allah sambal berdiri atau duduk atau dalam keadaan
berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya
berkata): "Ya Tuhan Kami, Tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia- sia,
Maha suci Engkau, Maka peliharalah Kami dari siksa neraka.”
Tujuan manusia diciptakan hanya untuk mengabdi kepada Allah SWT.
Indikasi tugasnya berupa beribadah (sebagai hamba Allah) dan tugas sebagai
wakil-Nya di muka bumi (khalifah Allah). Firman Allah SWT .
Artinya:
“Katakanlah: Sesungguhnya sembahyangku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam.”
Kedua, memerhatikan sifat- sifat dasar manusia,
yaitu konsep tentang manusia sebagai makhluk unik yang
mempunyai beberapa potensi bawaan, seperti fitrah,
bakat, minat, sifat dan karakter yang berkecenderungan pada rindu akan kebenaran dari Tuhan berupa agama Islam. Hal ini terdapat dalam QS. Al-Kahfi : 29
Artinya :
“ dan
Katakanlah: "Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu; Maka Barangsiapa yang
ingin (beriman) hendaklah ia beriman, dan Barangsiapa yang ingin (kafir)
Biarlah ia kafir". Sesungguhnya Kami telah sediakan bagi orang orang zalim itu neraka, yang gejolaknya mengepung mereka. Dan jika mereka meminta minum,
niscaya mereka akan diberi minum dengan air seperti besi yang mendidih yang menghanguskan muka. Itulah minuman yang paling buruk dan tempat istirahat yang paling jelek.”
Ketiga, tuntutan masyarakat. Tuntutan ini baik berupa pelestarian nilai- nilai budaya yang telah
melembaga dalam kehidupan suatu masyarakat, maupun pemenuhan terhadap tuntutan
kebutuhan hidupnya dalam mengantisipasi perkembangan dunia modern.
C. Dasar dan Tujuan Pendidikan Seumur Hidup
Ada beberapa dasar yang menyatakan bahwa pendidikan
seumur hidup itu penting, dasar tersebut ditinjau dari beberapa aspek yang meliputi:
1. Dasar idiologi
Dasar idiologi didasarkan pada adanya persamaan hak
setiap manusia yang hidup bahwa setiap manusia yang lahir memiliki hak yang
sama untuk mendapatkan pendidikan sebagaimana yang tercermin pada pasal 31 UUD
1945 yang berbunyi “setiap warga negara berhak untuk mendapatkan pendidikan dan
pengajaran”. Dalam pasal di atas untuk mendapatkan pendidikan dan pengajaran
tidak ada batasan umur.
2. Dasar
filosofis
Dasar filosofis bahwa sesungguhnya hakekat dan kodrat
manusia memiliki dasar sebagai mahluk pribadi yang bertanggung jawab dengan
kebutuhan-kebutuhan pribadi baik kebutuhan jasmani maupun rohani. Kebutuhan
jasmani meliputi pemenuhan makan,pakaian, tempat, berkeluarga dan seterusnya.
Sedangkan kebutuhan rohani meliputi rasa aman, rasa nyaman, kepuasan,
kebahagiaan dan terpenuhinya harapan-harapan hidup serta pemenuhan pengalaman
dan pengetahuan termasuk di dalamnya adalah belajar dalam rangka mengembangkan
kemampuan untuk selalu maju dan berkembang kualitas hidupnya melalui belajar
seutuhnya.
3. Dasar
sosial budaya
Manusia adalah mahluk yang bersosial dan berbudaya. Mereka merupakan pewaris dan
penerus tata nilai. Mereka akan menyadari bahwa dirinya merupakan bagian dari
rakyat indonesia dan kebudayaannya. Pendidikan harus mampu menyadarkan dan
penghayatan agar dapat mengamalkan nilai-nilai yang baik karena nilai-nilai
tersebut hidup dan tidak dapat dipisahkan dengan kehidupan bangsa Indonesia. Oleh karena itu pendidikan berperan untuk
mewariskan dan melestarikan tata nilai sosial budaya selain nilai pengetahuan.
Adapun tujuan pendidikan
seumur hidup adalah:
1. Memberikan kesempatan untuk belajar bagi setiap manusia
sepanjang umurnya tanpa adanya batas yang mengikat dirinya.
2. Mengembangkan potensi
kepribadian manusia sesuai kodrat dan hakikinya yaitu seluruh aspek
pembawaannya secara optimal.
3. Memperbaiki dan memperluas wawasan dan pengetahuan yang berguna
dalam merubah kehidupan yang lebih baik.
4. Meningkatkan penyadaran dan intropeksi diri dalam menjalani
hidup tanpa harus merasa terbebani dan tertekan akaibat kurangnya pengetahuan
yang dimiliki
5. Meningkatkan kesadaran bermasayarakat, berbangsa dan bernegara.
Secara umum pendidikan seumur hidup memiliki tujuan
untuk membangun manusia seutuhnya yang berwawasan luas, memiliki pengetahuan,
berbudi pekerti yang baik sesuai dengan tuntutan masayarakat, bertanggung jawab
sebagai manusia, hamba Tuhan,
warga negara dan masyarakat.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dasar
pendidikan adalah pondasi atau landasan yang kokoh bagi setiap masyarakat untuk
dapat melakukan perubahan sikap dan tata laku dengan cara berlatih dan belajar
dan tidak terbatas pada lingkungan sekolah, sehingga meskipun sudah selesai
sekolah akan tetap belajar apa-apa yang tidak ditemui di sekolah.
Tujuan
adalah sesuatu yang akan diraih dengan melakukan aktivitas tersebut atau
sasaran yang hendak dicapai sekaligus merupakan pedoman yang memberi arah
aktivitas yang dilakukan. Tujuan pendidikan memiliki berbagai tingkatan, mulai
dari tujuan umum, tujuan khusus, tujuan tidak lengkap, tujuan sementara, tujuan
intermediat dan tujuan insidental.
Dasar
pendidikan Islam adalah pondasi yang menjadi landasan atau asas agar pendidikan
Islam dapat tegak berdiri tegak tidak mudah roboh karena tiupan agiin kencang
berupa ideologi yang muncul baik sekarang maupun yang akan datang.
Menurut
Imam Al-Ghazali, tujuan pendidikan yaitu pembentukan insan yang sempurna baik di dunia maupun di
akhirat. Menurut Imam Al-Ghazali manusia dapat mencapai kesempurnaan apabila mau berusaha mencari ilmu dan selanjutnya mengamalkan fadilah ilmu pengetahuan yang dipelajarinya. Fadilah ini selanjutnya dapat membawanya
untuk dekat kepada Allah dan akhirnya membahagiakannya hidup di dunia dan
akhirat.
Ada beberapa dasar yang menyatakan bahwa pendidikan
seumur hidup itu penting, dasar tersebut ditinjau dari beberapa aspek yang
meliputi: dasar idiologi, dasar
filosofis, dan dasar sosia budaya. Adapun tujuan pendidikan seumur hidup
adalah: Memberikan kesempatan untuk belajar bagi setiap manusia sepanjang
umurnya tanpa adanya batas yang mengikat dirinya, mengembangkan potensi
kepribadian manusia sesuai kodrat dan hakikinya yaitu seluruh aspek
pembawaannya secara optimal, memperbaiki dan memperluas wawasan dan pengetahuan
yang berguna dalam merubah kehidupan yang lebih baik, meningkatkan penyadaran
dan intropeksi diri dalam menjalani hidup tanpa harus merasa terbebani dan
tertekan akaibat kurangnya pengetahuan yang dimiliki, meningkatkan kesadaran
bermasayarakat, berbangsa dan bernegara.
DAFTAR PUSTAKA
Falah, Ahmad. 2010. Hadits
Tarbawi. Kudus : Nora Media Enterprise.
Kadir, Abdul dkk. 2012. Dasar- dasar Pendidikan. Jakarta: Kencana.
Tatang. 2012. Ilmu pendidikan. Bandung: Pustaka Setia.
Uhbiati, Nur dan
Abu Ahmadi. 1997. Ilmu Pendidikan Islam (IPI). Bandung
: Pustaka Setia.
Umar, Bukhari.
2010. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta : Amzah.
Mujib, Abdul
dan Jusuf Mudzakkir. 2006. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta : Prenada
Media Group.
0 komentar: