Islam di Amerika
ISLAM
DI AMERIKA SERIKAT
ISLAM DI AMERIKA SERIKAT
- PENDAHULUAN
Pada dasarnya masyarakat Amerika adalah masyarakat yang
menganut agama, dan Islam menjadi salah satu agama yang paling berdampingan
dengan Kristen dan Yahudi. Dalam beberapa tahun terakhir agama yang satu ini
melaju ke permukaan dengan pesat dan menjadi fenomena paling menarik untuk
dicermati, terutama banyak masyarakat yang terkejut dengan fakta-fakta yang
menunjukkan bahwa Islam dapat berkembang dengan baik di Amerika.1
Penduduk Muslim sendiri meningkat secara mengesankan. Namun,
serangkaian peristiwa telah menciptakan atmosfer yang menyebabkan Islam menjadi
sasaran kritik dan dimusuhi. Revolusi Iran 1979, serbuan Israel ke Lebanon,
Pengeboman terhadap Libya, kontroversi di sekitar publikasi novel Salman
Rusdie, Ayat-ayat Setan, dan yang paling akhir meletusnya bom di World
Trade Center (WTC), mendorong munculnya kritik tajam, terhadap Islam di
media-media maupun kehidupan publik AS.
Dalam makalah ini akan diuraikan tentang awal mula Islam
masuk ke Amerika Serikat kemudian perkembangannya sampai sekarang.
- SEJARAH MASUKNYA ISLAM KE AMERIKA SERIKAT
Para pengamat kemunculan Islam di Amerika Utara kebanyakan
memandang bahwa kedatangan pertama yang sesungguhnnya orang-orang muslim di
Amerika Serikat terjadi pada pertengahan dan akhir abad ke-19. Dan memang pada
saat itulah para imigran muslim yang pertama terutama dari Timur Tengah mulai
datang ke Amerika Utara dengan maksud untuk memperoleh peruntungan besar
ataupun kecil kemudian kembali ke tanah airnya.
Sebagian kini para akademisi berpendapat bahwa selama hampir
dua abad sebelum perjalanan Christopher Columbus di tahun 1492 M, orang-orang
muslim telah melakukan pelayaran dari Spanyol dan sebagian pesisir barat laut
Afrika ke Amerika Utara dan Selatan dan sebagian bahkan ikut menjadi awak
Columbus. Para penjelajah itu konon telah menembus sebagian besar wilayah
Amerika Selatan dan Utara, bergaul dan sebagian menikah dengan orang asli
Amerika. 2
Bukti-bukti yang mendukung pernyataan ini diantara
benda-benda peninggalan sejarah (artefak), tulisan-tulisan dan laporan
kisah-kisah para saksi mata. Namun, masih agak meragukan sehingga teori semacam
ini masih berupa dugaan-dugaan belaka.
Tahun 1492 memiliki arti bersejarah tak hanya karena
perjalanan Columbus. Melainkan karena tahun tersebut menandakan berakhirnya
secara resmi kehadiran Islam di semenanjung Iberia yang kini dikenal sebagai
Spanyol dan Portugal. Setelah menikmati pemerintahan yang gemilang pada abad
ke-9 dan ke-10 di Kordoba, dan menguasai kabilah-kabilah di Afrika Utara pada
abad-abad berikutnya, kaum Muslim melihat kejayaan mereka semakin merosot.
Pada
tahun 1474 M pasangan suami istri Fernando dari Aregon dan Isabela dari Sevilla
berhasil menyatukan dua kerajaan yang terpisah. Mereka dikenal sebagai raja dan
ratu Katolik berkat jasa-jasa mereka menyatukan kembali seluruh Spanyol di
bawah agama Kristen. Mereka merampas wilayah kekuasaan terakhir kaum muslim di
Granada pada tahun 1492.
semenjak berakhirnya abad ke-15 orang-orang muslim
(sering disebut orang Moor) di semenanjung Iberia dipaksa memilih satu
diantara pilihan yang tak menguntungkan yakni berpindah ke agama Kristen,
imigrasi atau hukuman mati. Orang yang memilih pilihan pertama tetap
menjalankan agama mereka secara diam-diam dan tetap mengadakan pertemuan
rahasia umat Islam selama berabad-abad. Sebagian lainnya mencoba memberontak
secara terang-terangan dan akibatnya mereka diusir dari negerinya yang
sebelumnya merupakan satu dari sedikit contoh keharmonisan budaya Islam dan
Kristen.3
Semakin banyak bukti bermunculan yang menunjukan bahwa
sebagian orang-orang Moor yang dipakwa pergi tersebut berhasil menuju kepulauan
Karibia dan bahkan sebagian lainnya berhasil mencapai bagian selatan Negara
Amerika Serikat masa kini. Para akademisi dari berbagai disiplin ilmu terus
berupaya membuktikan teori-teori tersebut yang dipandang oleh muslim AS sebagai
bukti bahwa bahwa Islam berperan dalam sejarah awal AS. Kemungkinan adanya
hubungan dengan budaya Spanyol yang semacam itu terutama menarik hati AS
keturunan Amerika Latin yang tertarik dengan ajaran Islam.
Hampir pasti bahwa Muslim yang menyeberangi Atlantik dan
juga Pasifik jauh sebelum Columbus mencapai dunia baru. Namun kunjungan ini
sama sekali tidak meningglkan bekas yang yang tidak hilang-hilang. Yang paling
terkenal dari mereka ini adalah Jenderal Estevanio de Azemor yang nama muslimya
tidak diketahui. Muslim. Dia dapat mencapai wilayah New Mexico dan Arizona.
Naumn muslim pertama ini tidak dapat memelihara Islam dalam kalangan
keturunannya. Selama periode yang sama seorang pangeran Mesir dengan nama Nasir
al-Din bergabung dengan Suku Mohawk di daerah yang membentuk negara bagian New
York sekarang. Dia menduduki kedudukan yang sangat tinggi dalam suku ini.4
Kaum muslim di Amerika Serikat terdiri dari para imigran
yang dari keturunan Afrika (Afro-Amerika), penduduk Eropa yang masuk Islam, dan
para pendatang sementara (mahasiswa, diplomat dan lainnya). Komposisi asal-usul
mereka adalah: Afrika(42 %); Asia Selatan (India, Pakistan, Bangladesh (24,4
%));Turki (2,4%); Asia Tenggara (2%); Kulit Putih Amerika (1,6 %); dan
lain-lain (6,4 %) termasuk sekitar 5.000 muslim keturunan Spanyol (Hispanik).
Sebagian besar mereka, sekitar 70 %, tinggal di sepuluh
Negara bagian: California, New York, Illinois, New Jersey, Indiana, Michigan,
Virginia, Texas, Ohio, dan Maryland.5
Para imigran muslim datang ke Amerika Serikat dengan
alasan-alasan yang beragam. Gelombang Pertama, imigrasi kaum muslim ke
Negara ini berlangsung pada sekitar tahun 1875, dari wilayah yang saat itu
dikenal sebagai Greater Syria (suriah Besar [kini mencakup Suriah sendiri,
Libanon, Yordania dan palestina]).
Merweka pada umumnya miskin keterampilan dan
tidak cukup terdidik, serta sebagian besar petani yang berharap bisa sukses
secara financial di amerika serikat untuk pada suatu saat kembali ke tanah air.
Tetapi, karena kesempatankerja terbatas, mereka terpaksa bekerja sebagai buruh
di pabrik, pelabuhan, dan lainnya.sebagian menetap di wilayah Midwest.
Pengelaan mereka menarik minat rekan-rekan mereka yang lain. Arus migrasi ini
terus berlangsung sampai pada akhir Perang Dunia I.
Gelombang Kedua, menyusul pada tahun 1920-an untuk
kemudian terhenti karena Perang Dunia II. Hukum-hukum imigrasi pada periode ini
agak membatasi. Hanya orang yang berkulit hitam atau Kaukasia saja yang boleh
masuk ke Amerika Serikat. Orang Arab dianggap tidak termasuk ke dalam dua
kategori itu
Gelombang Ketiga, antara pertengahan tahun 1940-an da
pertengahan 1960-an berlangsung bersamaan dengan terjadinya berbagai perubahan
penting di luar Amerika Serikat. Kaum muslim yang masuk AS dalam kategori ini
lebih terdidik. Sebagian besar mereka hijrah karena penindasan politik.
Kontingen terbesarnya adalah orang Palestina yang terusir dengan didirikannya
Israel (1948), orang Mesir yang merasa dirugikan oleh kebijakan nasionalisasi
Presiden Gamal Abdul Nasser dan orang Islam Eropa Timur yang mencoba melarikan
diri dari akibat perang Dunia II dan pemerintahan Komunis. Pada saat yang sama,
terutama pada tahun 1960-an berbagai perubahan berlangsung dalam kebijakan
keimigrasian AS. Pasar kerja makin meluas dan Negara ini membutuhkan kaum
imigran yang potensial untuk mengisi pos-pos itu. Di sini batasan-batasan etnis
atau ras diperlonggar.
Gelombang Keempat, berlangsung sekitar tahun 1967 dan
masih berlangsung sampai sekarang. Mereka umumnya sangat terdididk dan fasih
berbahasa Inggris. Imigrasi mereka terjasdi dengan berbagai alasan seperti
untuk peningkatan kemampuan profresional dan menghindari penindasan Pemerintah.
Mereka juga ada yang berniat untuk menetap atau mendakwahkan Islam di Negara
ini.
- PERKEMBANGAN AGAMA ISLAM DI AMERIKA SERIKAT
Perkembangan Islam di AS mulai menampakkan peningkatan
kesadaran keislaman untuk memantapkan landasan sosial serta menyediakan
pengajaran bagi anak-anak mereka. Sejumlah komunitas mulai memandang penting
untuk membangun Mesjid dan Pusat Islam sebagai pengembangan organisasi dan
institusi Islam.
Organisasi Islam itu diantaranya:6
- Pada tahun 1952 lebih dari dua puluh Mesjid membentuk Federasi Perhimpunan Islam (Federation of Islamic Association, FIA) di AS dan Kanada. Pada puncaknya lima puluh mesjid menjadi bagian dari FIA
- Perhimpunan Mahasiswa Muslim di AS dan Kanada (MSA) didirikan pada tahun 1963.Organisasi ini didirikan untuk memberikan pelayanan kepada ratusan ribu mahasiswa muslim yang datang dari berbagai Negara dan belajar di kampus-kampus di AS.
- Perhimpunan Dokter Muslim (The Islamic Medical Association) dibentuk oleh alumni MSA pada tahun 1967 sebagai wahana bagai professional muslim di bidang kesehatan untuk saling bertemu dan saling tukar pikiran. Organisasi serupa , Perhimpunan Ilmuwan dan Insinyur Muslim (The Association of Muslim Scientiss and Engineers), didirikan pada tahun 1969 dengan tujuan untuk mempromosikan penelitian ilmiah yang didasarkan pada prinsip-prinsip Islam. Terdapat pula Perhimpunan Ilmuwan sosial Muslim (The association of Muslim Social Scientist) yang dibentuk pada tahun 1972 sebagai organisasi yang bersifat professional, akademik kependidikan dan kebudayaan untuk mempromosikan pemikiran Islam. Perhimpunan-perhimpunan ini mensponsori jurnal-jurnal tahunan dan konferensi-konferensi.
- Pada tahun 1978, DEwan masjid AS didirikan oleh wakil-wakil liga dunia Muslim dengan keanggotaan 20 masjid.
- Masyarakat Muslim Amerika Utara (The Islamic Society of North America, ISNA) merupakan organisasi induk yang didirikan pada tahun 1982 oleh dewan alumni MSA yang menetap di Amerika Utara.
Kelompok-kelompok keagamaaan yang berkembang di AS diantara:
- Muslim Syi’ah
Meskipun mayoritas Muslim yang datang ke AS adalah penganut
sunni, terdapat pula komunitas syi’ah yang cukup besar. Komunits ini mulai
memperoleh pengakuan sebagai bagian tersendiri dari muslim dan dapat
teridentifikasi dari masjid-masjidnya besarnya yang terletak di New York,
Detroit, Washington, Los Angeles, dan Chicago.
Mayoritas pendatang Syi’ah adalah berasal dari kelompok Itsna
‘Asyariyah dan Isma’iliyyah.
- Muslim Amerika Keturunan Afrika
Dengan dihitung secara kasar, sepertiga Muslim yang ada di
Benua Amerika adalah orang-orang Amerika keturunan Afrika yang sudah bergabung
dengan arus utama Islam atau salah satu gerakan sectarian yang secara langsung
teridentifikasi secara longgar.
Islam sebagai fenomena yang khas Amerika pertama kali
menarik perhatian public AS dengan munculnya Nation of Islam.
Kaum muslim AS keturunan Afrika maupun kaum imigran untuk
masa yang lama tetap merupakan komunitas terpisah di AS walaupun terdapat upaya
yang kian meningkat utuk menjalin kerjasama, dialog dan dan melakukan beberapa
peribadatan serta kegiatan sosial bersama.
- Muslim Kulit Putih
Diantara orang kulit putih pertama yang masuk Islam adalah
Alexander Russel (w. 1916), Konsul AS di Filipina.
Mayoritas kulit putih yang masuk Islam adalah perempuan yang
mempunyai suami muslim dan memutuskan untuk menjadikan Islam sebagai keyakinan
mereka. Dalam beberapa kasus, perempuan masuk Islam sebelum menemukan pasangan
nikah atas dasar keyakinannya bahwa perempuan memperoleh penghargaan yang lebih
tinggi dibandingkan di masyarakat Amerika pada umumnya.
Sejumlah orang AS, yang merasa asing dengan tradisi agama
mereka sendiri atau dalam lingkungan lembaga keagamaan mereka atau dengan
norma-norma yang berkembang dalam kebudayaan AS, memandang Islam sebagai
alternatif.
- Gerakan Sektarian
Gerakan Ahmadiyah, sebuah kelompok dakwah indo-Pakistan yang
untuk beberapa tahun telah aktif menerjemahkan al-Qur’an dalam beberapa
bahasa-bahasa utama dunia, mulai mengirimkan dai-da’I nya ke AS dengan maksud
mengajak Barat agar memeluk Islam menurut versi mereka.
Pusat kegiatan mereka baik Qadiyan (bermarkas di Washington
DC) maupun Lahore (bermarkas di di California) telah mendirikan sejumlah Masjid
di AS.
Terdapat pula komunitas kecil Druze di AS, yang mayoritas
anggotanya adalah orang-orang asli Lebanon dan beberapa individu dari Suriah,
Palestina dan Yordania. Kelompok Islam lain yang ditemukan di AS adalah agama
Baha’i, kelompok Five Percenter, Jama’ah Ansaru Allah, Robbani Yashu’a dan
masih terdapat yang lainnya.
- Gerakan Sufi
Di antara aliran sufi yang paling berpengaruh ialah
Qadiriyah yang menyatu dalam tarekat bawa Muhaiyaddeen, bertempat di
Philadelpia. Tarekat ini mempunyai lebih dari 2000 muallaf, terutama berasal
dari kelas menengah dan menengah atas.
Kelompok muallaf Sufi terdapat pula di wilayah Negara
bagianm New York, California, Texas, Michigan, dan New Mexico. Beberapa imigran
banyak yang melestarikan tarekat-tarekat sufi yang berasal dari negeri asal
mereka seperti kaum Bektasiyah, Syadziliyah, Isyraqiyah, dan Naqsabandiyah.
Masalah-masalah keislaman yang dihadapi oleh Muslim AS
dewasa ini diantaranya:7
- Berlanjut dan meningkatnya prasangka di Amerika Utara terhadap Islam, Muslim dan orang Arab.
- Masalah Asimilasi dengan masyarakat AS, terus menjadi tema abadi bagi setiap gelombang imigran maupun bagi setiap setiap generasi Muslim di AS.
- Sistem jaminan social di AS. Misalnya pertanyaan berkaitan dengan kewajiban membayar zakat. Fakta bahwa Islam tidak mengizinkan pengenaan bunga atas pinjaman menimbulkan persoalan tersendiri bagi muslim dalam menggunakan perbankan AS.
- Sejumlah masalah khusus dihadapi muslim AS, diantaranya kebutuhan akan kepemimpinan agama yang terlatih, kesempatan melaksanakan kewajiban agama seperti shalat dan puasadan masalah yang terkait dengan interaksi sosial.
- PENUTUP
Muslim di AS mengalami dinamika yang signifikan dari mulai
awal masuk sampai sekarang. Di Amerika setidaknya terdapat tiga kelompok
penganut Islam yaitu; pertama, Muslim keturunan Afrika, Muslim Kulit putih
warga Amerika Asli) dan kaum Imigran dari berbagai bangsa.
Meskipun banyak kritik tajam terhadap Islam dalam kehidupan
public AS terutama paska ledakan bom World Trade Center (WTC), tetapi jumlah
institusi Islam di Amerika meningkat menjadi lebih dari 2.300buah, dan 1.300
diantaranya berupa masjid dan pusat Islam.8
1 Alwi Shihab dalam Kata Pengantar Buku Jane I. Smith, Islam
di Amerika (Jakarta: yayasan Obor Indonesai, 2005)
4 M. Ali Kettani, Minoritas Muslim di Dunia Dewasa Ini
(Jakarta: PT. Raja Grafindo, 2005) Hlm 280-281.
5 Taufik Abdullah dalam Ensiklopedia Tematis Dunia Islam,
Pemikiran dan Peradaban Jilid 6.,(Jakarta: PT. Ichtiar baru Van Hoeve,
2002) Hlm. 202.
6 Jhon L. Esposito, Ensiklopedia Oxpord, Dunia Islam
Modern, Jilid II (Bandung: Mizan, 2002) Hlm. 122-127.
0 komentar: